Membaca buku sambil bertelanjang dada di tempat-tempat umum di kota New
York, AS, adalah hobi perempuan yang tergabung dalam kelompok pecinta
buku yang telanjang dada. Perempuan-perempuan dalam kelompok ini tidak
risih dadanya dilihat publik dengan mengatasnamakan kebebasan.
Kelompok
ini didirikan oleh sekelompok perempuan yang memang telah menjalin
pertemanan. Secara berkelompok mereka menanggalkan baju atasnya,
termasuk branya, lalu mulai membaca buku. Ada yang melakukannya sambil
tiduran atau sambil duduk-duduk dan membiarkan matahari benar-benar
'memanggang' tubuh bagian atasnya.
Kelompok tersebut bebas
melakukan kegiatan itu tanpa diganggu oleh laki-laki nakal, sebab
diuntungkan oleh aturan kota yang mengatur laki-laki dan perempuan bebas
telanjang dada saat musim panas. Kelompok ini melakukan pertemuan
secara teratur di tempat-temapat umum di New York seperti di rooftop
hotel dan Central Park.
Ya, tidak semua orang setuju dengan
kegiatan perempuan ini. Yang tidak setuju umumnya melihat ke kelompok
ini dengan tatapan marah. Ada pula yang berbisik, "Awas itu ada anak
kecil".
Polisi juga sempat mendatangi kelompok ini. Namun selalu dikonfirmasi bahwa kegiatan yang mereka lakukan tidak melanggar hukum.
"Saya
pikir kami lebih sedikit mendapat teriakan dan pelecehan ketika kami
keluar dan bertelanjang dada dalam kelompok daripada ketika salah satu
dari kami berjalan menyusuri jalan dengan pakaian lengkap," tutur
seorang pendiri kelompok yang meminta namanya dirahasiakan, demikian
dikutip dari The Sun.
Pendiri kelompok tersebut berargumen bahwa
bukan hanya laki-laki saja yang memiliki hak bertelanjang dada, tetapi
juga perempuan. "Melihat puting perempuan tidak akan menyebabkan langit
runtuh, justru perempuan akan menikmati kebebasan dan kesetaraan,"
sambungnya.
Menurutnya, dengan membiarkan perempuan bertelanjang
dada di tempat umum seperti di pinggir jalan ataupun di taman, maka
nantinya tidak akan menarik perhatian laki-laki nakal yang gemar
melakukan pelecehan. Benarkah demikian?
Soal keterkaitan pria dan
payudara perempuan, Larry Young dan Brian Alexander, pengarang buku
'The chemistry between us: love, sex, and the science of attraction'
pernah menyampaikan pendapat. Menurut mereka, sangat wajar pria
terobsesi pada payudara, sebab hal ini dikarenakan hormon.
Dikutip
dari Times of India, Sabtu (11/5), hormon tersebut membantu untuk
membentuk ikatan yang kuat antara ibu dan bayi. Hormon ini juga yang
nantinya memelihara ikatan dengan kekasih.
"Pria adalah satu-satunya mamalia jantan yang terpesona pada payudara dalam konteks seksual," kata Young.
"Dan
wanita adalah satu-satunya mamalia betina yang payudaranya membesar
saat pubertas dan kehamilan," imbuh pria yang merupakan profesor
psikiatri di Emory University.
Young menambahkan ketertarikan
pria pada payudara adalah alamiah, bukan sesuatu yang memang sengaja
diajarkan. "Anak laki-laki tidak belajar di tempat bermain bahwa
payudara ada sesuatu yang harus disukai. Ini secara biologis tertanam
dalam otak," tuturnya.
Berjemur di bawah matahari sambil
bertelanjang dada memang bisa menyehatkan. Tapi Anda hanya perlu
'berjemur' pagi-pagi sekali selama 10-15 menit saja. Hal ini akan
membantu menambah produksi vitamin D dalam tubuh sekaligus meningkatkan
mood. Menurut Dr. Satish Bhatia, seorang dokter ahli kulit dari Mumbai,
India, matahari hanya dapat menyebabkan kerusakan jika Anda terpapar
olehnya dalam waktu lama
Minggu, 09 Juni 2013
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar